Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan pada penutupan perdagangan Jumat (23/10/2015) menguat 68,58 poin atau 1,50% ke 4.653,15.
Selama perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 4.627,30—4.666,91.
Saat dibuka, IHSG langsung melesat 1,5% atau naik 68,66 poin ke level 4.653,22.
IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (23/10/2015) menguat 68,58 poin atau 1,50% ke 4.653,15.
Selama perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 4.627,30—4.666,91.
Penguatan signifikan IHSG berlanjut jelang tutup perdagangan.
IHSG menguat 61,8 poin atau 1,35% ke 4.646,36
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG masih bertahan menguat di atas 1%. Indeks naik 1,31% atau 60,02 poin ke level 4.644,59. Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 4.627,3-4.666,91.
Jakarta Islamic Index (JII) pada jeda siang naik 1,30% atau 7,94 poin ke level 619,28 setelah pagi tadi dibuka menguat 2,19% ke level 624,75. Indeks syariah pagi ini bergerak antara level 616,45—627,89. Penguatan ini terjadi sejalan dengan pergerakan IHSG.
IHSG mengakhiri sesi I dengan kenaikan 1,31% atau 60,16 poin ke level 4.644,72.
IHSG langsung melesat 1,5% di pembukaan perdagangan akhir pekan, naik 68,66 poin ke level 4.653,22.
Rebound-nya IHSG mengikuti reli bursa global setelah Bank Sentral Eropa memberi sinyal akan menambah stimulus pada tahun ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sinyal pemberian stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mendorong perekonomian memberi sentimen positif bagi pergerakan bursa global dan regional.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% ke level 134,48 pada perdagangan Jumat (23/10/2015). Indeks Jepang Topix naik 1,7%, indeks Australia S&P/ASX 200 menguat 2,1%, bursa Korea Selatan Kospi naik 1,1%, bursa Selandia Baru S&P/NZX 50 naik 0,7%.
Adapun Indeks Standard & Poor’s 500 naik 1,7% ke level 2.052,22, Dow Jones Industrial Average naik 300,34 poin atau 1,8% ke level 17.468,95, dan Nasdaq Composite Index naik 1,7%.
Sementara itu, Indeks Stoxx Europe 600 melonjak 2% ke level 369,99 setelah ECB menyatakan akan mengkaji ulang besaran stimulus pada Desember. Hal itu menambah program quantitative-easing yang akan dilanjutkan hingga September 2016 jika diperlukan.