Bisnis.com, JAKARTA – Rencana PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) untuk menurunkan suku bunga kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dinilai tidak berdampak besar ke pengurangan margin keuntungan perseroan.
Richard Jerry, analis PT BNI Securities, menilai penurunan bunga kredit UKM dilakukan BBCA untuk dua hal. Pertama, mendorong pertumbuhan kredit yang masih minim. Kedua, mencegah terjadinya NPL akibat debitur yang tidak mampu membayar bunga terlalu tinggi . Segmen UKM menjadi salah satu sektor yang paling sensitif di tengah pelemahan ekonomi seperti saat ini.
"Namun, efeknya terhadap pengurangan margin keuntungan tidak akan terlalu signifikan karena porsi UKM dari BBCA tidak terlalu besar dibandingkan eksposur mereka pada kredit korporasi dan konsumer," tulis Richard dalam riset yang terbit pada Jumat, (9/10/2015).
Menurutnya, penurunan NIM akibat pelemahan kredit dari BBCA sedangkan likuiditas yang masih cukup berlimbah akan tertolong oleh turunnya bunga deposito yang cukup drastis dari awal tahun ini.
"Kami masih merekomendasikan buy untuk BBCA dengan target harga Rp15.800," kata Richard.
Pada Jumat, (9/10/2015), harga saham BBCA ditutup menguat 0,76% ke Rp13.200.