Bisnis.com, JAKARTA— Penguatan dolar dan harga komoditas yang anjlok mendongrak rupiah ke atas level Rp14.600 per dolar AS pada Rabu pagi (23/9/2015).
Rupiah langsung merosot 46 poin di pembukaan, atau melemah 0,32% ke Rp14.598 per dolar AS. Pada pukul 08.20 WIB, rupiah telah diperdagangkan melemah 68 poin atau 0,47% ke Rp14.620 per dolar AS
Pelemahan terjadi pada mayoritas kurs Asia. Sinyal yang rancu dari pejabat The Fed menambah ketidakpastian di pasar finansial hingga nilai tukar dolar terus terkatrol.
Penguatan dolar semakin tajam akibat sentimen dari Eropa. Spekulasi kenaikan besaran stimulus moneter dari European Central Bank membuat Euro merosot 2,8% terhadap dolar AS dalam 3 hari terakhir.
“Tidak adanya katalis positif internal untuk rupiah membuat faktor penguatan dollar global akan kembali memberikan tekanan pelemahan pada hari ini,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Tekanan terhadap kurs ekonomi berkembang, termasuk Indonesia, semakin berat seiring kejatuhan harga komoditas.
Minyak WTI kemarin ditutup anjlok 1,28% ke US$46,36/barel. Adapun harga timah kontrak 3 bulan di Rotterdam ditutup jatuh 2,28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel