Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,46% ke level Rp14.552/US$ pada Selasa (22/9/2015).
Kurs rupiah sempat menembus level terlemah Rp14.554/US$ dan terkuat Rp14.443/US$. Level penutupan itu kian mendekati level terlemah yang terjadi pada 1998 silam.
Pelemahan tersebut terjadi seiring dolar AS yang kembali ke tren penguatan serta adanya revisi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sejumlah lembaga. Rupiah juga terbebani oleh penyusutan cadangan devisa.
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Kurs rupiah kian rontok dengan terdepresiasi 0,65% atau 95 poin ke level Rp14,647/US$ dari sebelumnya Rp14.552/US$.
Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terlemah Rp14.730/US$ dan terkuat Rp14.578/US$.
Penutupan rupiah kali ini kembali mencatat rekor terlemah sejak 1998. Pelemahan rupiah mengikuti mata uang regional Asia yang mayoritas tertekan.
Nilai tukar rupiah terus tertekan 0,74% ke Rp14.659 per dolar AS. Bahkan pada pukul 13.01 WIB, rupiah semput tembus ke atas Rp14.700 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terus terpuruk 0,7% ke Rp14.654 per dolar AS siang ini. Sejak awal perdagangan hingga saat ini rupiah bergerak di rentang Rp14.578-Rp14.730 per dolar AS.
Rupiah melemah 0,71% atau terdepresiasi 103 poin ke Rp14.655 per dolar AS di jeda siang bursa saham.
Rupiah semakin tertekan setelah perdagangan di bursa saham dibuka, terdepresiasi 0,65% atau 94 poin ke Rp14.646 per dolar AS
Rupiah terus melemah 0,45% dan tembus ke level Rp14.617 per dolar AS pagi ini.
Nilai tukar rupiah kembali lanjutkan pelemahan. Dibuka terdepresiasi 0,32% ke level Rp14.598 per dolar AS pagi ini.