Bisnis.com, SURABAYA--PT Danareksa Investment Management menilai investor kini semakin cerdas melihat peluang di tengah perlambatan ekonomi.
Direktur Utama Danareksa Investment Management (DIM) Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan para nasabah menjadikan fase ini untuk merambah investasi karena harga reksadana saham cenderung sedang murah.
"Dengan begitu, kami pertahankan dulu nasabah kami sejumlah 11.000. kalau bisa bertahan itu sudah sangat bagus," katanya, Kamis (10/9/2015).
Perusahaan berusaha menjaga total nasabah agar tidak berkurang. Pasalnya enam bulan belakangan ini dirasa tidak mudah menjual produk-produk reksdana. Kendati begitu, DIM tetap meluncurkan produk yang sedang dibutuhkan investor.
Adapun, dari 11.000 nasabah, Kota Surabaya menyumbang 7,5% atau sekitar 500 nasabah. Sementara itu, sisanya merupakan investor asal Jakarta Raya.
Di Surabaya, lanjutnya, investor ritel mendominasi investasi reksadana sebesar 85%, sedangkan sisanya 15% merupakan investor korporasi. Kota Pahlawan akan digenjot sebagai pemasok investor ritel yang potensial.
"Jumlah investor ritel di Surabaya sangat banyak tinggal diarahkan ke produk andalan kami yaitu Danareksa Mawar Konsumer 10 yang bergerak di sektor konsumsi," ujarnya.
Direktur Investasi Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba mengatakan pihaknya akan memperbesar porsi pengelolaan reksadana saham konsumsi. Pasalnya, produk tersebut cenderung defensif dan banyak diincar oleh investor.
"Portofolio reksadana sektor konsumsi akan kami perbesar, yaitu saham-saham yang sifatnya defensif dan relevan dengan kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.
Marsangap menjelaskan, saham-saham defensif yang dimaksud yaitu bergerak di bidang utility seperti telko dan perusahaan makanan minuman.