Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (8/9/2015) akan memonitor harga komoditas.
“Hari ini tanpa intervensi, rupiah berpeluang kembali melemah. Merespons turunnya harga komoditas,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (8/9/2015).
Dikemukakan rupiah kembali melemah hingga Senin sore, mengikuti pelemahan mata uang lain di pasar global terhadap dolar.
Selain akibat ketidakpastian menjelang FOMC meeting, prospek suram pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mendorong pelemahan rupiah melalui aliran dana asing ke luar dari pasar saham.
“Pemerintah berencana menerbitkan aturan sebagai stimulus, tetapi secara umum efektivitasnya diragukan selama serapan anggaran tidak membaik signifikan,” kata Rangga.
Di sisi lain, ujarnya, tendensi menjaga stabilitas rupiah oleh BI masih tercermin dari turunnya cadangan devisa Agustus.
Rangga mengatakan tergerusnya cadangan devisa, biasanya juga dibarengi oleh penyusutan likuiditas di perekonomian. Perlambatan kredit masih berlangsung hingga kini.
“Neraca perdagangan China akan datang pagi ini, diperkirakan surplus akan meningkat,” kata Rangga.