Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Eropa longsor yang menyeret pasar modal mengalami penurunan terbesar sejak 2011, di tengah aksi jual tidak kunjung mereda.
Indeks 600 Eropa Stoxx tenggelam 2,73% atau 9,9 poin ke 352,89 pada penutupan perdagangan Selasa (1/9/2015) waktu London.
Tertekannya bursa Eropa setelah dirilisnya data manufaktur China yang turun ke level rendah dalam tiga tahun perdagangan.
"Tampaknya ada sedikit penurunan industri yang terjadi di Asia. Pasar masih berusaha menilai apa yang akan menjadi dampak dari kondisi tersebut ke dunia," kata Dirk Thiels, Kepala Pengelola Investasi KBC Asset Management, seperti dikutip Bloomberg, rabu (2/9/2015.
Di samping China, pasar juga menyoroti bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang siap menaikkan suku bunga.
Tercatat saham Altice NV melemah 6,8%, Elekta AB naik 7,9%.