Bisnis.com, JAKARTA—IHSG merosot bersama indeks lain di Asia pada Selasa (1/9/2015). Bursa global rontok setelah data menunjukkan perkembangan negatif perekonomian global.
IHSG ditutup anjlok 2,15% atau merosot 97,15 poin ke level 4.412,46. Indeks terkoreksi setelah 5 hari menguat.
Sebanyak 203 saham melemah dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 80 saham menguat dan 235 saham stagnan.
Saham-saham big cap menjadi penekan utama indeks, terutama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 13,44 poin.
DI sisi lain, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memimpin saham-saham yang menguat. Kabar buy back Rp650 miliar mendongkrak harga saham BUMN tersebut 5,13%.
Indeks sektor finansial yang merosot 3,09% adalah indeks sektoral penekan utama IHGS. Pada penutupan hari ini, seluruh indeks sektoral merosot.
William Surya Wijaya, kepala riset Asjaya Indosurya Securites, mengatakan pergerakan IHSG lebih banyak terpengaruh oleh sentimen pasar global.
Pasar saham global hari ini tertekan oleh spekulasi perlambatan ekonomi dunia setelah rilis berbagai data ekonomi.
Data yang dirilis antara lain ekspor Korea Selatan anjlok 14,7%, kinerja manufaktur China yang terkontraksi 6 bulan berturut-turut, dan laju inflasi yang rendah di Indonesia.
Indeks TOPIX jatuh 3,83%, indeks Hang Seng merosot 2,24%, indeks Stratis Times melemah 1,32%, sedangkan indeks KLCI merosot 0,22%.
Investor asing kembali menjalankan aksi jual di Bursa Efek Indonesia setelah kemarin membukukan net buy. Penjualan bersih pemodal luar negeri hari ini mencapai Rp232,67 triliun. Adapun net sell asing sepanjang Agustus melebihi Rp9,82 triliun.
Indeks Bisnis27 hari ini ditutup anjlok 3% ke level 367,98, sedangkan rupiah melemah 31 poin ke Rp14.098 per dolar AS.
Saham-saham penekan utama IHSG:
BBRI | -4,94% |
ASII | -3,80% |
BMRI | -4,12% |
BBCA | -2,52% |
Saham-saham pendorong utama IHSG:
PTBA | +5,13% |
SILO | +3,31% |
CPIN | +1,60% |
ABMM | +6,67% |
Sumber: Bloomberg