Bisnis.com, MEDAN--Tempat penukaran valuta asing (money changer) di Kota Medan kini semakin diramaikan dengan aksi pembelian dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terbukti dari peningkatan pembelian dolar AS hingga 50% oleh spekulan di money changer.
Manajer Marketing Money Changer Narasindo Muhayat mengungkapkan saat ini cukup banyak masyarakat yang membeli valas dan transaksi meningkat hingga 50%. Menurutnya, masyarakat memiliki persepsi bahkan nilai tukar rupiah akan semakin melemah hingga Rp15.000 per dolar.
"Ada persepsi kalau rupiah akan melemah hingga Rp15.000, jadi banyak yang membeli dolar. Transaksi pembelian dolar naik hingga 50%," ungkapnya, Kamis (27/8/2015).
Pada pukul 13.00 WIB, Narasindo mencatatkan transaksi jual Rp14.190 per dolar sedangkan pembelian dolar lebih tinggi yakni mencapai Rp14.210 per dolar. Bila dibandingkan pada Rabu (26/8/2015), katanya, Mata Uang Garuda mencatatkan pelemahan Rp10 per dolar Amerika Serikat.
Money changer Narasindo juga mencatatkan penjualan dolar Singapura mencapai Rp10.100 per dolar dan pembelian Rp10.150 per dolar. Sementara itu, nilai jual ringgit Malaysia mencapai Rp3.380 per ringgit dan nilai beli mencapai Rp3.400 per ringgit.
Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan turbulensi di pasar keuangan global akan terjadi hingga Maret 2016 seiring dengan ekspektasi mundurnya normalisasi moneter The Federal Reserve dari yang semula September 2015.