Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih belum bisa ke luar dari tekanan sentimen eksternal dan depresiasi rupiah sepanjang sesi I Rabu (19/8/2015).
IHSG melemah 29,67 poin atau turun 0,66% di jeda siang ke level 4.480,81. Indeks hari ini bergerak di antara level 4.476,98—4.529,25.
Thendra Crisnanda, Analis BNI Securities, mengatakan spekulasi kenaikan suku bunga acuan The Fed adalah sentimen negatif utama yang menekan pergerakan IHSG hari ini.
Sentimen eksternal tersebut diperkuat oleh data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis kemarin. Impor Indonesia merosot tajam pada Juli menjelang Lebaran.
“Ke depan investor lihat keputusan Fed (terkait) potensi kenaikan suku bunga pada September,” kata Thendra.
Sementara itu Yuganur Widjanarko, Analis HD Capital Tbk, mengatakan pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh pelemahan rupiah dan sentimen regional.
"Pasar (juga) masih dalam proses mendiskon kenaikan bunga the Fed," kata Yuganur.
Rupiah diperdagangkan melemah 37 poin atau turun 0,27% ke Rp13.837 per dolar AS pada pukul 12.25 WIB.
Adapun sentimen regional muncul dari bursa China yang melanjutkan pelemahan setelah kemarin anjlok dan tekanan terhadap bursa Thailand pasca ledakan bom di Bangkok.
Seluruh 10 indeks sektoral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bergerak melemah. Indeks sektor industri dasar melemah paling tajam, anjlok 1,36%.
Indeks Bisnis27 melemah 0,64% ke level 372,81 pada jeda siang. Adapun Jakarta Islamic Index merosot 1,02% ke level 591,11.