Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (HSG) ditutup anjlok 3,1% atau 143,1 poin ke level 4.479,49 dari penutupan sehari sebelumnya 4.622,59. IHSG anjlok terdalam di Asia Pasifik akibat devaluasi yuan. Reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tak mampu menahan pelemahan pasar modal.
Setelah Jokowi mengumumkan 6 menteri baru di kabinetnya, IHSG anjlok 3,18% atau 146,96 poin ke level 4.475,64 pada pukul 14.21 WIB. Pada jeda siang, IHSG telah jatuh 2,66%.
Jokowi siang ini mengangkat Darmin Nasution sebagai Menteri Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan.
Di luar tim ekonomi, Presiden melantik Luhut Pandjaitan sebagai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Sebelum pelantikan, pada jeda siang, indeks melemah 2,66% atau 122,91 poin ke level 4.499,69.
Saat pembukaan, IHSG melemah 50,54 poin atau 1,09% ke 4.572,05.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 3,1% atau 143,1 poin ke level 4.479,49 dari penutupan sehari sebelumnya 4.622,59. IHSG anjlok terdalam di Asia Pasifik akibat devaluasi Yuan. Reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tak mampu menahan pelemahan pasar modal.
IHSG semakin merosot setelah Jokowi mengumumkan 6 menteri baru di kabinetnya. IHSG anjlok 3,18% atau 146,96 poin ke level 4.475,64 pada pukul 14.21 WIB. Pada jeda siang, IHSG telah jatuh 2,66%.
Jokowi siang ini mengangkat Darmin Nasution sebagai Menteri Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan.
Di luar tim ekonomi, Presiden melantik Luhut Pandjaitan sebagai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Tekanan terhadap IHSG berlanjut di sesi II, IHSG melemah 2,67% atau turun 123,50 poin ke level 4.499,09 pada pukul 13.32 WIB
“IHSG sesi I close 4,499.69 melemah 122,91 poin. Net sell Rp253,79 miliar. (Pelemahan adalah) efek global dan regional,” kata William Surya Wijaya, Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities.
Aksi jual investor asing kini telah berlangsung 7 hari. Kemarin, net sell pemodal luar negeri melebihi Rp584,64 miliar.
IHSG jatuh ke bawah level 4.500. Indeks melemah 2,66% atau 122,91 poin ke level 4.499,69 pada jeda siang.
IHSG telah merosot 2,83% atau turun 130,94 poin ke level 4.491,65 pada pukul 10.46 WIB. Pada sekitar waktu yang sama, seluruh indeks acuan bursa di Asia Tenggara melemah.
Indeks Strait Times Singapura anjlok 2,54%, indeks KLCI Bursa Malaysia turun 1,30%, sedangkan VN-Index Vietnam turun 0,59%. Perdagangan di bursa Thailand ditutup untuk merayakan hari ulang tahun ratu Thailand.
IHSG telah merosot 2,73% atau 126,33 poin ke level 4.496,27 pada pukul 10.39 WIB.
“(Pelemahan IHSG hari ini) masih karena yuan, Diharapkan reshuffle kabinet menjadi sentimen poistif buat market. Tapi balik lagi siapa yang direshuffle, dan siapa yang masuk,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Rabu (12/8/2015).
Bisnis27 dibuka melemah 1,8% ke 379,58
Jakarta Islamic Index (JII) pada perdagangan hari ini, Rabu (12/8/2015) dibuka melemah 1,33% ke 599,68.
IHSG langsung melemah 50,54 poin atau 1,09% ke 4.572,05 pada pembukaan perdagangan Rabu (12/8/2015).
Bagaimana pergerakan IHSG selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Bursa Eropa anjlok setelah emiten pembuat mobil, penambang, dan produsen barang mewah memimpin penurunan indeks setelah China mendevaluasi mata uangnya.
Saham BMW AG dan Daimler AG turun 4,5%, LVMH Louis Vuitton SE dan Swatch Group AG tergelincir 5,1%, di tengah kekhawatiran penurunan yuan akan merugikan penjualan dari China.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 6,21 poin atau 1,55% ke 393,61 saat penutupan perdagangan Rabu (12/8/2015).
Bursa Amerika Serikat anjlok, setelah bank sentral China melakukan devaluasi mata uang yuan yang memicu kekhawatiran pasar global jika ekonomi terbesar kedua dunia tersebut sedang menuju perlambatan yang lebih dalam.
Emiten yang sangat bergantung pada ekspor ke China, termasuk mobil dan barang-barang mewah tertekan.
Saham General Motors Co dan Tiffany & Co turun 2,1%, Apple Inc melemah 5,2%. Produsen komoditas dari Freeport-McMoRan Inc Dow Chemical Co turun setidaknya 2,9%, Google Inc naik 4,1%.
Indeks The Standard & Poor 500 melemah 0,96% atau 20,11 poin ke 2.084,07 pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York atau Rabu pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average merosot 212,33 poin atau 1,21% ke 17.402,84, merupakan pelemahan terdalam dalam satu bulan terakhir.
“Pelemahan di luar perkiraan, IHSG melemah lebih dari 2,5%. Tampaknya aksi jual masih berlanjut setelah pelaku pasar belum teryakini pidato Presiden Jokowi sebelumnya. Janji bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di atas 5% yang disampaikan Presiden Jokowi serta akan habis-habisan dalam menggenjot belanja APBN untuk kegiatan pembangunan infrastruktur, tampaknya kurang dapat menahan adanya aksi jual. Pelaku pasar belum merasa teryakini dengan pidato tersebut. Tidak hanya itu, kembali anjloknya rupiah pasca bergerak stagnan sebelumnya turut direspons negatif. Pelemahan ini terkait dengan berita Tiongkok yang mendevaluasi mata uang yuannya. Pelaku pasar langsung price in dan berasumsi kinerja emiten akan semakin melemah dengan pelemahan rupiah, sehingga aksi jual pun kembali marak dan tak terhindarkan. Tetap mewaspadai sentimen yang akan muncul. Pelemahan rupiah dan kembalinya asing jualan kompak melorotkan IHSG. Transaksi asing kembali nett sell. Dari net sell Rp114,38 miliar menjadi net sell Rp584,64 miliar,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (11/8/2015) melemah 126,36 poin atau 2,66% ke 4.622,59.