Bisnis.com, PADANG--PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan yang berbasis di daerah segera listed di pasar modal agar mampu meningkatkan kapasitas modal untuk bersaing di pasar global.
Apalagi, tantangan Asean Economic Community (AEC) atau pasar bebas Asean telah menanti di depan mata. Tentu, hanya perusahaan dengan manajemen dan modal kuat yang akan memenangi persaingan.BEI tidak menargetkan berapa perusahaan daerah yang akan listed, tetapi kami dorong terus agar perusahaan daerah juga melantai di bursa, sehingga mampu memperkuat modal, kata Direktur Pengawasan Transaksi BEI Hamdi Hassyarbaini di Padang, Selasa (11/8/2015).
Menurutnya, dengan menjadi perusahaan terbuka akan menciptakan manajemen yang lebih transparan di perusahaan, serta memperkuat struktur permodalan melalui penyertaan saham publik.
Adapun, untuk mendorong masuknya perusahaan daerah di bursa saham, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga tengah mengkaji kemungkinan perusahaan dengan skala UMKM mendapatkan suntikan modal melalui bursa.
Pertimbangan itu diambil mengingat banyaknya UMKM potensial dalam negeri dengan lini bisnis yang menjanjikan namun terhambat pertumbuhannya karena keterbatasan modal dan manajemen yang lemah.Kami masih lakukan pengkajian dengan OJK, bagaimana skema ideal agar UMKM juga bisa melantai di bursa, ujarnya.
Dia mengatakan untuk tahun ini BEI menargetkan 32 perusahaan baru listed di bursa saham. Dari target itu, sampai paruh pertama 2015 sudah 11 perusahaan yang melakukan initial public opering (IPO).