Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Targetkan Tambah 10.000 Investor Baru di Palembang

Pertumbuhan investor pasar modal di Palembang diyakini akan bertambah hingga 10.000 investor baru seiring kehadiran kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia di kota tersebut.
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Rahmatullah
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, PALEMBANG – Pertumbuhan investor pasar modal di Palembang diyakini akan bertambah hingga 10.000 investor baru seiring kehadiran kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia di kota tersebut.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Palembang, Early Saputra, mengatakan pihaknya akan berupaya optimal untuk menggenjot pertumbuhan investor di Palembang.

“Idealnya setiap ada kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di situ pula BEI harus hadir,kami yakin bisa mengembangkan market di Palembang,” katanya saat acara CSR HUT Pasar Modal ke-38 di SMA Negeri 5 Palembang, Selasa (11/8).

Dia mengatakan saat ini terdapat 6.000 – 7.000 investor pasar modal di Palembang. Sementara hingga semester I/2015 pihaknya mencatat terdapat penambahan jumlah investor sebanyak 1.300 investor.

Menurut Early, untuk mengoptimalkan penetrasi investor lokal, BEI juga sudah merancang berbagai program.

Salah satunya adalah bekerjasama dengan perusahaan sekuritas dan perguruan tinggi di Palembang.

“Kami sudah ada kerjasama dengan dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Charitas dan STMIK MDP, harapannya akan ada investor baru yang muncul dari kerjasama ini,” katanya.

Early mengemukakan selama mengejar pertumbuhan jumlah investor, pihaknya juga sering menemukan kendala, yang paling utama adalah masih adanya trauma dari masyarakat yang tertipu investasi bodong.

“Terakhir ada yang investasi bodong yang sudah menipu hingga Rp1,2 triliun jadi membuat trauma masyarkat sehingga banyak yang cari aman,” katanya.

Padahal, lanjut Early, jika masyarakat lebih memahami investasi di pasar modal akan lebih aman apalagi saat ini dana penjaminan investor sudah dinaikkan maksimal Rp100 juta dari sebelumnya hanya Rp25 juta.

Dia menambahkan kendala pengembangan pasar modal di daerah juga meyangkut ketersediaan sumber daya manusia (SDM) khususnya di perusahaan sekuritas.

Direktur PT Penilai Niaga Efek Indonesia (Indonesian Bond Pricing Agency/IBPA), Wahyu Tringgono, menambahkan professional di pasar modal daerah memang masih terbatas.

“Memang harus ada persyaratan—persyaratan untuk menjadi professional di perusahaan sekuritas makanya perlu edukasi dari awal tentang pasar modal,” katanya.

Menurut Wahyu, literasi pasar modal di Sumsel memang masih sangat kecil dibanding perbankan.

“Sehingga banyak yang tidak bisa bedakan jenis investasi, oleh karena itu kami ingin menjemput bola, salah satunya dengan mendatangi 18 kota di Indonesia saat momen HUT pasar modal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan OJK Sumsel Patahuddin mengatakan sampai sekarang memang tidak ada laporan keluhan terkait pasar modal di Palembang.

“Paling banyak keluhan soal perbankan  sementara terkait pasar modal hampir tidak ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper