Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,45% atau 21,35 poin ke level 4.748,95 pada perdagangan hari ini, Senin (10/8/2015). Bahkan, pada sesi I perdagangan, IHSG melemah hampir 1%. Padahal, Presiden Joko Widodo pagi ini mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,99% atau 47,12 poin ke level 4.723,19.
Indeks mengawali pekan ini di zona merah, dibuka melemah 0,19% atau 8,90 poin ke level 4.761,41.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,45% atau 21,35 poin ke level 4.748,95 pada perdagangan hari ini, Senin (10/8/2015). Bahkan, pada sesi I perdagangan, IHSG melemah hampir 1%. Padahal, Presiden Joko Widodo pagi ini mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka ulang tahun ke-38.
IHSG merosot 0,79% atau turun 37,62 poin ke level 4.732,69 pada pukul 14:25 WIB.
“(Saat penutupan perdagangan hari ini, IHSG diprediksi) masih minus. (Tapi) ada perbaikan. Di area negatif, (namun) ada rebound sedikit,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Senin (10/8/2015)
Indeks KOSPI ditutup turun 0,35% ke level 2.003,17, level terendah dalam 5 bulan atau sejak penutupan 16 Maret 2015.
IHSG masih tertekan setelah perdagangan sesi II dibuka. IHSG turun 0,97% atau turun 46,37 poin ke level 4.723,93 pada pukul 13.32 WIB.
Investor asing membukukan net buy pada sesi I. William Surya Wijaya, Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities, mengatakan IHSG melemah terpapar efek regional.
“IHSG sesi I close 4.723,19, melemah 47,12 poin. Efek regional. (Investor asing) net buy Rp185,14 miliar.” kata William ketika dihubungi bisnis.com.
IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,99% atau 47,12 poin ke level 4.723,19
IHSG semakin tertekan menjelang akhir perdagangan sesi I, melemah 0,80% ke level 4.732,36 atau turun 37,94 poin.
Pada sekitar waktu yang sama, indeks bursa Asia Tenggara bergerak variatif. Penurunan tertajam terjadi pada indeks KLCI sebesar 1,71%, sedangkan indeks Vietnam naik paling tajam sebesar 1,22%.
Bursa Singapura hari ini tutup untuk merayakan 'National Day' atau hari jadi negara Singapura.
IHSG melemah 22,88 poin atau 0,48% ke 4.747,43.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan menyusul minimnya insentif positif baik dari eksternal maupun internal, IHSG pada perdagangan hari ini rawan melanjutkan tren pelemahannya
“Dari eksternal, pasar akan terimbas sentimen negatif ekonomi China,” kata David dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (10/8/2015).
IHSG mengawali pekan ini di zona merah, dibuka melemah 0,19% atau 8,90 poin ke level 4.761,41
Bursa Korea Selatan pada perdagangan pagi ini, Senin (10/8/2015) melemah.
Indeks Korea Stock Exchange Kospi pada pukul 08:11 WIB atau pukul 10:11 waktu Korsel, melemah 0,34% atau 6,81 poin ke 2.003,42.
Dua indeks di bursa Jepang pada perdagangan pagi ini, Senin (10/8/2015) melemah.
Indeks Tokyo Stock Exchange Tokyo Price Index Topix pada pukul 07:59 WIB atau pukul 09:59 waktu Tokyo, melemah 3,3 poin atau 0,2% ke 1.675,89.
IHSG akhir pekan turun 0,75% ke 4.770,3.
“Awan negatif tampaknya masih menyelimuti laju IHSG hingga akhir pekan. Aksi jual pun juga belum menunjukkan adanya penurunan. Saham-saham big caps a.l GGRM, BBRI, PGAS, AALI tak luput dari aksi jual, meski ada juga yang masuk dalam top gainer a.l UNTR, UNVR, SMGR, INTP. Turn over saham yang cepat dalam perdagangan di akhir pekan memberikan tingkat volatilitas pada pelemahan IHSG secara menyeluruh. Pelaku pasar merespons terus melemahnya laju rupiah, adanya pernyataan dari BI terkait masih adanya potensi penurunan pertumbuhan penyaluran kredit di semester kedua, hingga belum jelasnya wacana/isu reshufle kabinet. Maraknya ketidakpastian tersebut membuat pelaku pasar cenderung wait and see.T ak jarang memilih keluar pasar. Tentunya IHSG membutuhkan sentiment yang cukup kuat agar dapat bertahan atau berbalik arah menguat. Jika sentimen tersebut tidak tampak, maka laju IHSG pun akan kembali melanjutkan pelemahannya. TPelemahan IHSG pun didukung oleh transaksi jual asing dan pelemahan rupiah. Transaksi asing kembali nett sell. Dari net sell Rp 252,26 miliar menjadi net sell Rp259,79 miliar,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam rsietnya.
IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (7/8/2015) melemah 36,26 poin atau 0,75% ke 4.770,3.