Bisnis.com, JAKARTA—Pelemahan rupiah dan penurunan harga komoditas membuat IHSG melemah signifikan pada Jumat (24/7/2015).
IHSG ditutup merosot 0,94% ke level 4.856,60 setelah seharian terus tertekan antara level 4.848,73—4.892,41. Investor asing hari ini membukukan net sell Rp123,84 miliar.
Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan pelemahan indeks-indeks acuan lain di Asia yang tertekan oleh kinerja sektor manufaktur China.
Dugaan pelambatan ekonomi China hari ini semakin kuat setelah indeks manufaktur, yang mengukur kinerja pabrik-pabrik di negeri Tiongkok, merosot.
Caixin China PMI Manufacturing pada Juli ada di level 48,2 atau turun dari 49,4 pada Juni. Penurunan tersebut terjadi di saat ekonom memperkirakan kenaikan indeks ke 49,7 pada Juli.
Rupiah hari ini kembali merosot ke rekor level terendah di Rp13.447 per dolar AS atau turun 0,20% dari penutupan sebelumnya.
“(Pelemahan) IHSG sudah diprediksi karena regional, komoditas melemah, dan nilai tukar melemah,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono.
Sebanyak 171 saham hari ini melemah dari 517 saham yang diperdagangkan di BEI. Adapun 89 saham melemah dan 257 saham stagnan.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) yang jatuh 9,58 poin kembali memimpin pelemahan IHSG, diikuti oleh saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah 5,36 poin.
Di sisi lain, saham perusahaan-perusahaan media melawan arus pelemahan. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 2,97 poin dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 1,35 poin.
Indeks Bisnis27 hari ini melemah 1,46% ke level 408,04 setelah bergerak pada kisaran 407,31—412,59.
Saham-saham penekan utama IHSG:
ASII | -3,27% |
GGRM | -4,94% |
BBRI | -1,46% |
PGAS | -2,96% |
Saham-saham pendorong utama IHSG:
EMTK | +4,76% |
MNCN | +4,85% |
MYOR | +4,52% |
TLKM | +0,35% |
Sumber: Bloomberg