Bisnis.com, JAKARTA—Investor menarik keluar dana dari kontrak komoditas pada Kamis (25/6/2015) dan semakin menekan harga karet di bursa Jepang.
Kontrak karet untuk pengiriman November 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, anjlok 2,50% ke 226,40 yen atau Rp24.395 per kilogram.
Harga karet pagi tadi dibuka melemah 0,17% ke 231,80 yen per kilogram kemudian bergerak pada kisaran 225,60—232,00 yen per kilogram.
Naohiro Niimura dari Market Risk Advisory, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan ketidakpastian Yunani mendorong investor menutup posisi long mereka.
Kestabilan kinerja pabrik di China dan rencana negara produsen karet untuk menurunkan tingkat produksi mendorong investor mengambil long posititon atau berspekulasi harga karet akan naik.
Potensi kenaikan permintaan dari pabrik-barik di China, negara konsumen karet terbesar dunia, dinilai membantu harga karet.
Indeks manufaktur China tumbuh stabil dari level 48,9 pada April ke 49,2 pada Mei dan menjadi 49,6 pada Juni.
Data PMI juga menunjukkan pembelian bahan baku pada Juni meningkat signifikan dibandingkan bulan lain pada 2015.
Menteri Komoditas dan Industri Pertanian Malaysia Douglas Uggah Embas kemarin mengumumkan rencana menggunakan 10% produksi karet Malaysia sebagai bahan baku konstruksi jalan pada 2016.
Pergerakan Harga Karet Kontrak November di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
25/6/2015 | 226,40 | -2,50% |
24/6/2015 | 232,20 | +0,65% |
23/6/2015 | 230,70 | +1,41% |
22/6/2015 | 227,50 | -0,74% |
19/6/2015 | 229,20 | +0,35% |
sumber: Bloomberg
Kontrak karet untuk pengiriman November 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, anjlok 2,50% ke 226,40 yen atau Rp24.395 per kilogram.