Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

HARGA CP0 (15 Juni): Masih Tertekan Bersama Harga Minyak Kedelai

Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,62% ke harga 2.262 ringgit atau Rp8,01 juta per ton.
Demis Rizky Gosta
Demis Rizky Gosta - Bisnis.com 15 Juni 2015  |  10:33 WIB
HARGA CP0 (15 Juni): Masih Tertekan Bersama Harga Minyak Kedelai
Tandan buah segar kelapa sawit. - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO semakin tertekan pada Senin (15/6/2015) mengikuti harga minyak kedelai yang terus merosot.

Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,62% ke harga 2.262 ringgit atau Rp8,01 juta per ton.

Komoditas tersebut kemudian terus tertekan pada kisaran 2.261–2.264 ringgit per ton dan diperdagangkan melemah 0,44% ke 2.266 ringgit atau Rp8,02 juta per ton pada 10.07 WIB.

Harga CPO di Bursa Malaysia bergerak beriringan dengan harga minyak kedelai di bursa komoditas Chicago di Amerika Serikat.

Minyak kedelai untuk pengiriman Desember 2015, kontrak teraktif di CBOT, terus merosot sepanjang pekan lalu dan ditransaksikan turun 0,81% ke US$33,10/pound pada pukul 10.05 WIB.

Komoditas terkait CPO yang lain, minyak mentah juga masih bergerak di zona merah. Minyak jenis Brent untuk pengiriman Juli turun 0,59% ke US$63,49/barel setelah ditutup anjlok 1,90% pada Jumat.

Minyak kedelai adalah bahan baku subtitusi CPO dalam industri berbagai produk konsumer di seluruh dunia, sedangkan minyak mentah berpengaruh pada keekonomian CPO dalam campuran BBM jenis biodisel.

Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015

Waktu

Ringgit Malaysia/Ton

Persentase Perubahan

15/6/2015

(10.07 WIB)

2.266

-0,44%

12/6/2015

2.258

-1,48%

11/6/2015

2.286

-0,22%

10/6/2015

2.291

-1,12%

9/6/2015

2.317

-0,69%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

minyak sawit mentah
Editor : Fatkhul Maskur

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top