Bisnis.com, JAKARTA--PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX) menerbitkan saham baru melalui mekanisme rights issue senilai total Rp1,1 triliun pada kuartal III/2015 untuk pembayaran utang.
Sekretaris Perusahaan Panasia Indo Resources Astiya mengatakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau nonpreemptive rights issue mencapai 57,45% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Perkiraan periode pelaksanaan penerbitan saham baru tanpa HMETD pada kuartal III tahun 2015," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/5/2015).
Dia memastikan, setelah aksi rights issue tersebut, tidak ada perubahan kepemilikan pengendalian pada perseroan.
Penerbitan saham baru dilakukan untuk mengonversi utang sebesar Rp1,1 triliun dari debitur perseroan, yakni Gold Gazelle Profits Corporation, Lucky Heights Resources Limited, dan Ortega Management Limited.
Ketiga perusahaan tersebut telah menandatangani perjanjian konversi utang menjadi saham pada April 2015. Harga konversi saham mencapai Rp554,6 per lembar atau senilai harga saham rerata perdagangan saham HDTX selama 25 hari terakhir.
Pemegang saham lainnya akan terdilusi maksimum 57,4% akibat aksi penambahan modal tersebut.
Saat ini, pemegang saham perseroan terdiri dari Awong Hidjaja (6,78%), Mercury Capital International, INC (22,85%), PT Pan Asia Synthetic Abadi (20,37%), PT Pan Asia Syntetic Abadi (24,39%), Prime Invesco Limited (22,30%), dan sisanya publik.