Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Jaring Investor Baru di NTB-NTT

Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Denpasar tahun ini mulai menyiapkan beragam program edukasi pasar modal dan kerjasama kampus untuk wilayah Nusa Tenggara Timur sejalan dengan target pertumbuhan investor baru di Bali, NTB dan NTT.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, KUTA–Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Denpasar tahun ini mulai menyiapkan beragam program edukasi pasar modal dan kerjasama kampus untuk wilayah Nusa Tenggara Timur sejalan dengan target pertumbuhan investor baru di Bali, NTB dan NTT.

Kepala Kantor BEI Perwakilan Denpasar I Gusti Agung Alit Nityaryana mengatakan rencananya akan ada tiga galeri pasar modal di NTT, yang merupakan kerjasama BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekuritas, dan kampus-kampus seperti yang sudah pernah dilakukan di Bali dan NTB.

“Tingkat literasi masyarakat terhadap pasar modal di wilayah timur Indonesia ini masih rendah bahkan belum ada sekuritas di NTT, sedangkan di NTB juga sangat sedikit. Itu sebabnya kami akan gencar edukasi mereka,” katanya di sela-sela acara Pendidikan Jurnalistik Keuangan OJK, di Bali, Rabu (13/5/2015).

Dia menjelaskan dalam beberapa tahun teakhir tingkat pertumbuhan investor pasar modal baru di Bali, NTB dan NTT cukup bagus yakni rerata 20% per tahun.

Menurutnya, jumlah investor pasar modal yang meningkat tersebut karena adanya startegi perubahan jumlah minimal lot saham yang dibeli serta nilai pembukaan account yang cukup murah yakni mulai Rp100.000, sehingga investor yang memiliki dana terbatas tetap bisa ikut pasar modal.

“Selain itu, sejak ada OJK, peningkatan investor justru semakin bagus karena gencar melakukan sosialisasi bahkan membuat buku literasi tingkat SMA,” imbuhnya.

Adapun jumlah investor pasar modal di NTB pada 2013 mencapai 558 investor yang kebanyakan berasal dari Kota Mataram, pada 2014 meningkat menjadi 777 investor, sedangkan per April 2015 tercatat sudah bertambah menjadi 1.061 investor.

Sedangkan jumlah investor di NTT pada 2013 tercatat ada 409 investor yang didominasi dari wilayah Kupang, pada 2014 tumbuh menjadi 507 investor, dan per April 2015 telah tumbuh menjadi 555 investor.

Sementara, di wilayah Bali pada 2013 terdapat 4.939 investor, pada 2014 tumbuh menjadi 6.272 investor dan pada April 2015 tumbuh menjadi 6.693 investor.

Direktur Pengaturan Pasar Modal OJK Gonthor Ryantori Aziz, menambahkan OJK sendiri juga tengah aktif memberikan edukasi tentang pasar modal mengingat literasi masyarakat terhadap pasar modal masih 3,79% atau lebih rendah dibandingkan pemahaman tentang perbankan dan asuransi.

“Tahun ini kami sosialisasi di 6 kota, baik di kampus, dan sekolah termasuk mengundang para pemerintah daerah dan pemerintah kota/kabupaten karena selama ini literasi mereka terhadap investasi masih condong pada sektor perbankan dan asuransi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper