Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA): Belanja Modal Masih Sangat Rendah

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. baru menyerap belanja modal sebesar 3,18% hingga kuartal I/2015 dari total target sepanjang tahun ini.
Efisiensi biaya. /Bisnis.com
Efisiensi biaya. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. baru menyerap belanja modal sebesar 3,18% hingga kuartal I/2015 dari total target sepanjang tahun ini.

Berdasarkan dokumen paparan publik resmi emiten berkode saham GIAA di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/5/2015), disebutkan perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) khusus induk, per 31 Maret 2015 sebesar US$4,3 juta.

Serapan belanja modal tersebut terbilang rendah karena hanya 3,18% dari total belanja modal sepanjang tahun ini US$135 juta setara dengan Rp1,75 triliun.

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Indonesia, sebelumnya mengatakan manajemen baru telah melakukan efisiensi sehingga belanja modal dipangkas cukup besar.

"Tahun ini kami menganggarkan capex US$135 juta," ungkapnya.

Pada tahun ini, manajemen GIAA juga melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menekan biaya. Perseroan memangkas alokasi belanja modal hingga 35% mencapai Rp875 miliar atau US$70 juta dari total US$200 juta.

Pemotongan belanja modal terbesar dilakukan untuk menegosiasi ulang atas kedatangan pesawat tahun ini sehingga hanya 15 unit armada baru. Penundaan sebanyak 9 unit pesawat baru itu membuat belanja modal perseroan terpangkas cukup besar.

Efisiensi biaya sejak awal tahun membuat Garuda Indonesia mengantongi laba bersih pada kuartal I/2015 sebesar US$11,3 juta dari sebelumnya menderita rugi bersih US$168,04 juta.

Pencapaian Garuda Indonesia pada triwulan pertama tahun ini menjadi yang terbaik selama 5 tahun terakhir. GIAA sebelumnya menderita rugi bersih masing-masing US$19,1 juta (2011), US$10,71 juta (2012), US$31,78 juta (2013), dan US$168,04 juta (2014).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper