Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Asia menguat sampai perdagangan siang ini, Senin (11/5/2015).
Analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures mengemukakan sejumlah sentimen mendorong penguatan bursa Asia.
“Saham Asia melaju hari ini, mengikuti penguatan Wall Street, yang dipicu oleh data ketenagakerjaan AS, dan stimulus baru dari China,” tulis Analis Strategydesk dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (11/5/2015).
Dikemukakan Wall Street mendulang hasil gemilang akhir pekan lalu, dengan indeks utamanya mencatat penguatan harian terbesar dalam tiga bulan. Indeks Dow Jones reli 1,5% dan indeks S&P 500 melesat 1,35.
Penguatan tersebut didukung oleh data payroll yang cukup baik. Lapangan kerja tumbuh 233.000 selama April, yang membuat tingkat pengangguran turun 0,1% ke 5,4%.
Data itu juga menunjukkan pertumbuhan upah hanya 0,1%. Pertumbuhan lapangan kerja terakhir itu memberi kelegaan investor, setelah hanya tmbuh 85.000 selama Maret.
Selain itu, pertumbuhan upah yang masih minim dianggap investor sebagai indikasi the Fed tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga.
Dorongan untuk saham regional juga datang dari langkah Bank Sentral China (PBoC) yang memangkas bunga pinjaman dan simpanan, masing-masing sebesar 25 bps. Bunga pinjaman menjadi 5,1% dan bunga simpanan menjadi 2,25%.
“Ini merupakan pemangkasan ketiga kali dalam enam bulan terakhir. Lewat pernyataannya, PBOC mengatakan ekonomi China masih dalam tekanan besar, di saat yang sama tingkat harga domestik menurun dan suku bunga tinggi secara historis.”