Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Private Placement, MNC Kapital Belum Miliki Investor Strategis

Perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) mengaku belum mendapatkan calon investor strategis dalam aksi penerbitan saham baru melalui mekanisme private placement.

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) mengaku belum mendapatkan calon investor strategis dalam aksi penerbitan saham baru melalui mekanisme private placement.

Direktur Utama MNC Kapital Indonesia Darma Putra mengatakan perseroan akan menerbitkan saham baru sebagai penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Persetujuan penambahan modal tanpa HMETD akan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Mei 2015.

"Saat ini kami belum mengetahui pihak mana yang akan menjadi calon investor strategis dari hasil pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD perseroan," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/4/2015).

Menurutnya, dana yang diperoleh dari private placement tersebut akan digunakan untuk tambahan modal kerja perseroan dan entitas anak. Diperkirakan, aksi private placement tersebut, kepemilikan pemegang saham lama perseroan akan terdilusi sekitar 10%.

Emiten berkode saham BCAP tersebut akan menerbitkan maksimum 393,55 juta saham baru atau 10% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal saham sebesar Rp100 per lembar dengan perkiraan harga Rp1.840 per saham.

Emiten MNC Group tersebut diperkirakan dapat meraup dana Rp724,13 miliar dari aksi private placement. Akan tetapi, dipastikan private placement tersebut tidak akan membuat investor strategis menjadi pemegang saham pengendali perseroan.

Sejumlah aksi korporasi memang tengah disiapkan oleh BCAP termasuk merger PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dengan PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS).

Tahap awal rencana merger dengan Bank Pundi, BCAP telah menempatkan dana Rp100 miliar. Tidak hanya itu, BCAP juga tengah menyiapkan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan di sektor perbankan dan asuransi jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper