Bisnis.com, JAKARTA—Media televisi masih menjadi sasaran utama marketing untuk beriklan. Televisi sebagai media visual masih diyakini dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh AdsTensity pada kuartal I/2015, televisi milik Hary Tanoe menguasai pasar iklan televisi. RCTI, televisi swasta tertua di bawah bendera MNC Group, menguasai pasar dengan total pendapatan kotor sekitar Rp2,03 triliun.
Kemudian disusul SCTV dengan pendapatan sekitar Rp1,99 Triliun. Posisi ketiga direbut MNC TV dengan nilai iklan sekitar Rp1,59 Triliun.
Dari sisi sebaran, tidak ada yang secara dominan menguasai pasar. Di antara 13 stasiun TV terestrial, telah menghasilkan pendapatan kotor mencapai Rp13,5 Triliun.
RCTI mendapat kue iklan sebesar 14,85%, tak beda jauh dengan SCTV sebesar 14,71%. Kemudian pada nomor tiga MNC TV mendapat porsi 11,69%, nomor empat ANTV dengan pasar 11,09%, dan nomor lima Indosiar 10,21%.
Adstensity melakukan perekaman seluruh iklan televisi di 13 stasiun utama (mianstream) antara lain RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV, TransTV, Trans7, Global TV, MetroTV, TVOne, ANTV, Kompas TV, TV Net, dan TVRI.
Dari seluruh iklan tersebut dicatat volumenya dan harganya sesuai dengan yang dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang ada adalah brutto karena tidak diketahui diskon yang hanya terlibat antara brand dan pemilik station.
Selain itu, perhitungan ini tidak termasuk iklan TV dalam bentuk running text, super imposse, atau blocking time (slot).
AdsTensity adalah aplikasi untuk membaca pergerakan iklan secara kuantitatif di seluruh televisi, baik di terestrial, digital, maupun streaming.
Dalam pengembangan phase pertama masih dikenakan untuk free to air televisi station utama di Indonesia. Sementara itu, beberapa customer sudah melakukan untuk televisi utama juga.
“Dengan demikian, para pemilik brand dalam berbelanja, akan bisa mengukur ROI secara lebih bagus, dengan membandingkan nilai investasi dengan rating yang dihasilkan selama ini,” kata Direktur Sigi Kaca Pariwara, Sapto Anggoro, dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (7/4/2015).
AdsTensity merupakan pruduk dari PT. Sigi Kaca Pariwara yang berfokus di data riset komersial iklan komersial.
PT Sigi Kaca Pariwara merupakan anak perusahaan dari kelompok usaha data media mining PT Binokular Media Utama yang berdiri sejak 2010 dan saat ini membantu sedikitnya 90 perusahaan nasional, multinasional, BUMN, dan instansi pemerintah dalam upaya melakukan improvement kinerja komunikasi perusahaannya