Bisnis.com, JAKARTA – Laju perdagangan obligasi diharapkan masih bertahan di zona hijau sepanjang pekan depan.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada mengatakan selain masih adanya imbas sentimen dari keputusan tak terduga bank Indonesia yang menurunkan tingkat suku Bungan (BI rate), sentimen positif lainnya adalah testimoni The Fed yang belum akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Hal itu direspon positif pada meningkatnya harga sejumlah obligasi global dan berimbas pada laju obligasi di dalam negeri,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Minggu (1/3/2015).
Lebih lanjut dia menyebutkan harga obligasi pemerintah yang mengalami kenaikan harga seiring dengan turunnya yield yang merata pada seluruh tenor.
Kelompok tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan yield rata-rata 8,97 bps, tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan yield sekitar 14,05 bps, dan tenor panjang (8-30 tahun) turut mengalami penurunan yield hingga 15,85 bps.
Terlihat obligasi pemerintah seri benchmark FR0069 yang memiliki jatuh tempo ±5 tahun cenderung menguat harganya hingga 41,01 bps. Sementara itu, FR0070 yang memiliki jatuh tempo ±10 tahun kembali naik harga hingga 111,28 bps.
“Dengan demikian, diharapkan adanya minat dari para pelaku pasar untuk kembali meramaikan pasar obligasi. Kami pun masih berharap laju pasar obligasi bisa kembali mengalami peningkatan lebih baik dari pekan sebelumnya,” tambahnya.
Sepanjang pelaku pasar tidak banyak melakukan aksi jualnya, lanjut dia, maka laju pasar obligasi pun tidak akan turun negatif signifikan. Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang 75-105 bps.
“Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” imbaunya.