Bisnis.com, JAKARTA—Serikat Pekerja AS (USW), yang mewakili 200 perusahaan penyulingan minyak, terminal pengiriman, jalur pipa dan perusahaan berbahan kimia, memulai aksi mogok di sembilan lokasi kemarin.
Aksi yang tercatat sebagai yang terbesar sejak 1980 itu diikuti di antaranya pekerja perusahaan papan atas seperti Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp.
USW memulai aksi mogok setelah gagal mencapai kesepakatan terkait kontrak kerja dengan batas waktu pada Minggu (1/2/2015). Dalam pernyataannya, serikat pekerja tersebut menyatakan “sudah tidak ada pilihan” kecuali melakukan aksi mogok.
Mereka menolak lima kontrak yang ditawarkan Royal Dutch Shell Plc atas nama sejumlah perusahaan minyak sejak negosiasi itu dimulai 21 Januari lalu. Terakhir USW menggelar aksi mogok selama tiga bulan pada 1980.
Aksi tersebut mengancam 64% produksi minyak AS di tengah penurunan harga minyak mentah AS ke level tertinggi sejak 2008.
“Persoalannya adalah perusahaan minyak terlalu rakus untuk melakukan perubahan. Mereka lebih mengutamakan produksi dan keuntungan di atas kesehatan, keselamatan pekerja dan lingkungan,” menurut pernyataan organisasi itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (2/1/2015).