Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emisi Obligasi Multifinance Ditaksir Mencapai Rp23 Triliun

Setelah melewati masa paling lesu dalam 4 tahun terakhir pada 2014, penerbitan obligasi oleh perusahaan pembiayaan diperkirakan bakal kembali semarak pada tahun ini dengan perkiraan nilai emisi Rp23,03 triliun.

 

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah melewati masa paling lesu dalam 4 tahun terakhir pada 2014, penerbitan obligasi oleh perusahaan pembiayaan diperkirakan bakal kembali semarak pada tahun ini dengan perkiraan nilai emisi Rp23,03 triliun.

Perkiraan nilai emisi tersebut lebih tinggi 58% dibandingkan dengan realisasi emisi obligasi oleh 12 perusahaan pembiayaan yang terafiliasi dengan korporasi otomotif, perbankan atau kelompok usaha sektor lain sepanjang 2014 sebesar Rp14,53 triliun.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan, jumlah emisi obligasi pada tahun lalu merupakan realisasi paling rendah dibandingkan dengan Rp19,24 triliun pada 2013, Rp18,02 triliun pada 2011 atau puncak penerbitan obligasi oleh multifinance senilai Rp22,13 triliun.

Apabila perkiraan emisi obligasi multifinance sebesar Rp23,03 triliun pada tahun ini yang dirilis oleh PT Danareksa Sekuritas itu dapat tercapai maka pencapaian tersebut menjadi paling tinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sejak 2011.

Yudistria Slamet, Head of Debt Research Danareksa Sekuritas, mengatakan pengurangan harga bahan bakar minyak bersubsidi sejak bulan lalu bakal mempertahankan permintaan yang kuat terhadap kendaraan bermotor dalam jangka menengah.

“Pertumbuhan dari pembelian kendaraan bermotor yang sebagian besar menggunakan jasa perusahaan pembiayaan, akan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan multifinance,” tulisnya dalam riset seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (30/1/2015).

Untuk mendukung momentum pertumbuhan tersebut, Danareksa Sekuritas memperkirakan pendanaan yang berasal dari penerbitan obligasi bakal meningkat. Pada tahun lalu dan 2013, penerbitan obligasi oleh multifinance paling mendominasi di Indonesia dengan porsi masing-masing 38,82% dan 41,62%.

“Dominasi sektor multifinance selama dua tahun berturut-turut ini menunjukkan fleksibilitas perusahaan dalam menyesuaikan tingkat suku bunga yang tinggi dengan biaya pendanaan yang dapat ditanggung perusahaan,” tulis Yudistira.

Salah satu perusahaan yang diperkirakan bakal menerbitkan obligasi dalam waktu dekat adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). Christopher Daniel Wijaya, analis DBS Vickers Securities, memperkirakan pembiayaan mobil baru akan masih menjadi andalan BFIN pada tahun ini.

“Sementara itu, sewa guna usaha (leasing) akan tetap datar karena tidak ada sinyal perbaikan atas harga komoditas. Total piutang dan pendanaan diharapkan dapat tumbuh sekitar 12%-15% pada 2015,” tulisnya dalam riset.

Direktur BFI Finance Sudjono mengatakan pihaknya memperkirakan surat utang yang bakal diterbitkan oleh BFIN antara Rp500 miliar-Rp750 miliar. “Memang berencana menerbitkan obligasi, sambil menunggu timing yang pas,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper