Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Turun, Ini Emiten Sektor Konsumsi Yang Bisa Dilirik

Sektor konsumsi dinilai masih memiliki prospek positif setelah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai awal pekan ini.
Sektor konsumsi dinilai masih memiliki prospek positif setelah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai awal pekan ini.
Sektor konsumsi dinilai masih memiliki prospek positif setelah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai awal pekan ini.

Bisnis.com,JAKARTA— Sektor konsumsi dinilai masih memiliki prospek positif setelah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai awal pekan ini.

Analis Mandiri Sekuritas Herman Koeswanto mengatakan hal itu akan positif terutama untuk mengoptimalkan penetrasi pasar.

“Penurunan harga BBM ditambah pengembangan infrastruktur akan positif untuk sektor barang konsumsi,” ujarnya dalam riset yang diterima Bisnis, Selasa (20/1/2015).

Dia menambahkan, jika pemerintah tetap berencana membatasi suku bunga bank untuk mendorong pertumbuhan kredit, hal itu akan menambah positif sektor barang konsumsi secara fundamental.

“Dampak positif itu akan saham yang memiliki rasio utang (leverage) tinggi seperti MYOR, INDF, AISA,” ungkapnya.

Untuk MYOR dan AISA, Mandiri Sekuritas memberi rekomendasi netral dengan target harga saham masing-masing Rp26.500 dan Rp2.500. Adapun INDF mendapat rekomendasi beli (buy) dengan target harga saham Rp8.200.

Sementara itu, untuk sektor rokok dinilai merupakan sektor yang mendapat pengaruh terkecil karena sudah lebih dulu terkena dampak aturan penmerintah dan tidak memiliki risiko valas.

Top picks kami di sektor rokok adalah WIIM (Buy, TP Rp840) sebagai saham barang konsumsi termurah karena ditransaksikan dengan valuasi rasio harga saham terhadap laba (PE ratio) 2015-2016 sebesar 7x-8x,” tuturnya.

Seperti diketahui, pada akhir pekan lalu pemerintah mengumumkan perubahan harga BBM yang berlaku mulai Senin (19/1/2015) pukul 00.00 WIB. BBM jenis premium turun dari Rp7.600 per liter menjadi Rp6.600 per liter.

Adapun harga bensin jenis solar turun dari Rp7.250 per liter menjadi Rp6.400 per liter. Selain itu harga elpiji 12 kilogram diturunkan menjadi Rp129.000 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper