Bisnis.com, JAKARTA---Rencana PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menerbitkan obligasi belum dapat dipastikan karena manajemen perseroan mengaku masih memiliki sisa pinjaman sekitar Rp5 triliun pada tahun ini.
Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino mengatakan sisa pinjaman yang berasal dari tahun sebelumnya tersebut masih cukup. “Kita lagi pikirkan opsi-opsi lain,” katanya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (15/1).
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Pelindo diisukan akan menerbitkan obligasi global senilai US$1 miliar-US$2,5 miliar. Namun, Lino belum bersedia menjelaskan mengenai isu tersebut. “Saya belum boleh ngomong [soal obligasi,” katanya.
Lino mengatakan Pelindo II memiliki kebutuhan dana Rp7 triliun pada tahun ini. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membangun sejumlah pelaburan baru seperti di Sorong (Papua Barat), Cirebon (Jawa Barat), Kalimantan Barat dan sebagainya.
Menurutnya, Pelindo tidak membutuhkan penyertaan modal negara (PMN) untuk berbagai proyek pembangunan, termasuk proyek New Tanjung Priok. Proyek itu bakal didanai tanpa APBN.
Pelindo II juga bakal lebih mengandalkan pinjaman dari korporasi ketimbang PMN. Dengan kebijakan seperti itu, perusahaan bakal dituntut lebih kreatif dalam memperoleh dana. “Dalam lima tahun ke depan, nilai investasi sekitar US$4 miliar,” katanya.