Bisnis.com, JAKARTA— Penantian investor atas kebijakan di Indonesia dan Eropa diprediksi menahan laju pelemahan rupiah pada hari perdagangan Rabu (14/1/2015).
Rupiah diperdagangkan melemah tipis 0,01% di angka Rp12.602 per dolar AS setelah dibuka di level Rp12.585 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index pada pukul 11:15 WIB. Rupiah mampun melemah tipis bahkan sempat menguat di awal perdagangan, ditengah penguatan indeks dolar AS yang masih bertengger di level puncaknya, yaitu 92 pada hari ini.
Di sisi lain, Bank Indonesia justru menempatkan rupiah terapresiasi 0,22% di Rp12.580 dalam kurs tengah BI maupun JISDOR.
Analis PT Monex Investindo Future, Zulfirman Basir mengatakan investor hari ini cenderung waspada dalam perdagangan rupiah.
Mereka menantikan keputusan pengadilan Eropa terkait kepastian kebijakan quantitative easing Bank Sentral Uni Eropa dan kebijakan suku bunga BI dalam rapat dewan gubernur besok, Kamis (15/1/2015).
Kewaspadaan investor akan menahan dampak sentimen negatif dari penguatan dolar terhadap laju pelamahan rupiah.
“Investor ingin melihat apakah bank sentral akan mempertahankan sikap hawkish-nya di tengah merebaknya ancaman perlambatan ekonomi Indonesia,” kata Zulfirman.
Zulfirman memperkirakan sentimen pelemahan rupiah masih terjaga dalam pergerakan rupiah di kisaran Rp12.550—Rp12.615 pada perdagangan hari ini.