Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EFEK: Investor Baru Manado Didominasi Mahasiswa

Jumlah investor saham di Sulawesi Utara sepanjang 2014 tercatat 2.700 investor, naik 60,91% dibandingkan dengan jumlah investor pada tahun sebelumnya yakni 1.678 investor.
Bursa Efek Indonesia/Bisnis
Bursa Efek Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, MANADO - Jumlah investor saham di Sulawesi Utara sepanjang 2014 tercatat 2.700 investor, naik 60,91% dibandingkan dengan jumlah investor pada tahun sebelumnya yakni 1.678 investor.

Alberto Fasaamuri Dachi, Staf Trainer Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Manado mengatakan pertambahan jumlah investor baru pada tahun lalu didominasi oleh kalangan pemula, terutama mahasiswa.

“Dari tambahan investor baru sebanyak sekitar 1.000 orang itu, sekitar setengahnya adalah mahasiswa,” ujarnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Jumat  (9/1/2015).

Mahasiswa memang menjadi salah satu target utama program sosialisasi investasi pasar modal yang dilakukan oleh BEI bekerja sama dengan sejumlah instansi lain, termasuk institusi pendidikan. Dalam berbagai kesempatan, BEI menyelenggarakan pelatihan investasi kepada mahasiswa di kampus-kampus di wilayah Sulut.

Selain mahasiswa, kelompok lain yang disasar yakni para pekerja yang baru memulai karir. Mereka diperkenalkan dengan produk-produk investasi untuk nasabah ritel yang dapat dibeli dengan harga terjangkau.

Menurut Alberto, para investor pemula ini mendapatkan pelatihan singkat mengenai potensi dan risiko berinvestasi di pasar modal. Mereka diberikan pemahaman mengenai cara memilih saham-saham berkualitas yang dapat dibeli dengan harga murah.

“Dilihat fundamental perusahaannya. Tidak harus selalu berkapitalisasi besar,” katanya.

Meskipun jumlah investor naik cukup signifikan, namun akumulasi nilai transaksi sepanjang tahun lalu justru menurun. Total transaksi sepanjang 2014 tercatat Rp1,01 triliun, turun 3,93% dibandingkan akumulasi transaksi pada tahun sebelumnya senilai Rp1,05 triliun.

Alberto mengatakan penurunan nilai transaksi pada tahun lalu dipengaruhi oleh pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tumbuh tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya.

Sepanjang tahun, rata-rata transaksi di Sulut berkisar Rp30 miliar-Rp50 miliar setiap bulan.  Anomali transaksi terjadi pada Desember 2014, ketika nilai transaksi menyentuh Rp78,39 miliar selama sebulan, melonjak 118,5% secara month to month.

“Pergerakan nilai transaksi baru pada akhir-akhir tahun, ketika melihat data ekonomi membaik dan indeks secara keseluruhan juga beberapa kali naik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper