Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak WTI masih bertengger di US$50 per barel hingga perdagangan siang ini, Selasa (6/1/2015), meski mampu menguat dibandingkan kemarin.
Di tengah penguatannya tersebut, WTI sempat turun ke bawah US$50/barel pada perdagangan hari ini.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2015, pk. 13:11 WIB, naik 0,26% ke US$50,17 per barel, dan bergerak di kisaran 49,9—50,37. Brent menguat 0,34% ke US$53,29/barel, dan bergerak di kisaran 53,15—53,6.
“Outlook minyak masih bearish. Minyak dapat alami pelemahan dengan target penurunan US$48,3. Minyak WTI akan diperdagangkan di kisaran $48,2 hingga $51,40 untuk hari ini,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (6/1/2015).
Zulfirman mengatakan tertekannya minyak dunia akibat kecemasan melimpahnya suplai di tengah rapuhnya prospek permintaan minyak dunia.
Kecemasan tersebut, ujarnya, diperburuk kebijakan Arab Saudi yang kembali menurunkan harga jual minyaknya untuk konsumen AS dan Eropa.
Sementara itu, tambahnya, pasar khawatir dengan ekspor minyak Libya, setelah kapal tanker yang berlabuh di pelabuhan Derna terkena serangan roket.
Sentimen positif lainnya, masih berlangsungnya musim dingin sehingga diharapkan dapat menjaga prospek permintaan energi. Permintaan minyak diprediksi meningkat di musim dingin yang berlangsung hingga Maret.
“Data China pagi ini yang menunjukan kenaikan aktivitas sektor jasa, juga dapat meredakan kekhawatiran investor atas outlook perekonomian konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut,” kata Zulfirman.