Bisnis.com, JAKARTA – Kustodian Sentral Efek Indonesia menargetkan pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) pada 2015 capai 20%-30%.
Saat ini, jumlah SID sebanyak 363.746, naik sekitar 13% dari jumlah tahun lalu sebanyak 320.000 SID.
Dari jumlah saat ini, sekitar 28.000 adalah investor muda berusia di bawah 20 tahun.
Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Margareth Tang mengatakan dengan adanya acuan kepemilikan sekuritas (AKSes) jumlah SID bakal bertambah.
Apalagi, saat ini investor bisa melihat portofolio investasinya via Internet banking dan ATM.
Menurut Margareth, data kependudukan kartu tanda penduduk elektronik pun sudah dapat dijadikan sebagai acuan basis data investor pasar modal.
Dengan begitu, potensi untuk menambah jumlah SID bakal lebih besar lagi.
“Kami terus sosialisasi, memberitahu investor bisa beli via ATM dan Internet banking. Makanya, kami optimistis naikkan jumlah investor. Dengan adanya AKSes ini dapat mempermudah investor,” kata Margareth, Selasa, (23/12/2014).
Hingga saat ini sudah empat bank administrator rekening dana nasabah (RDN), yakni Bank Permata, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan CIMB NIaga.
Jumlah tersebut lebih dari separuh dari total enam bank administrator RDN yang secara resmi bekerja sama dengan KSEI.
Empat bank tersebut secara total memiliki sekitar 5.000 kantor cabang dan lebih dari 30.000 mesin ATM. Berdasarkan catatan data KSEI, dari 343.317 total RDN, sebanyak 317.229 rekening dibuka di Bank Permata, Bank Mandiri, CIMB Niaga, dan BCA.
Jumlah ini secara total dapat menjangkau 90% investor pasar modal yang dibukakan RDN di empat bank tersebut.
Untuk kerja sama co-branding fasilitas AKSes, saat ini telah tersedia di jaringan ATM Bank Permata. Nanti menyusul Bank Mandiri pada Januari 2015.