Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih wajar. Pemerintah belum berencana mengintervensi tren pergerakan tersebut.
JK mengatakan pergerakan nilai tukar adalah suatu yang normal terjadi pada negara yang menganut rezim nilai tukar mengambang seperti Indonesia.
Pelemahan rupiah beberapa pekan terakhir, jelasnya, wajar di tengah penguatan dolar AS yang didorong oleh ekspektasi positif pada ekonomi AS.
“Kalau Amerika kuat, ya kita melemah. Ekspektasi ekonomi Amerika sedikit lebih baik, maka terjadi pelemahan rupiah,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (15/12/2014).
Wapres menegaskan pemerintah tidak akan banyak ikut campur pada posisi nilai tukar rupiah selama tidak ada indikasi spekulasi berlebihan di pasar uang.
Dolar yang kuat, tambahnya, juga berpengaruh positif pada neraca perdagangan Indonesia. Tren tersebut akan mengerem volume impor, sekaligus mendorong penerimanaan dari ekspor.
“Enggak ada soal, artinya ekspor baik dan impor berkurang. Mekanisme kurangi defisit. Kenapa mau intervensi banyak, tidak perlu donk kalau tidak dimainin,” kata JK