Bisnis.com, JAKARTA-- Defisiensi modal yang dialami PT Bakrie & Brothers Tbk. akan segera berakhir jika proses retstrukturisasi utang senilai US$600 juta yang ditargetkan rampung pada kuartal I/2015 berjalan lancar. Tercatat ekuitas perseroan pada per 30 September 2014 negatif Rp1,95 triliun.
Holding Grup Bakrie tersebut berencana untuk menambah saham baru dengan cara konversi utang menjadi saham. “Dengan adanya saham baru, tentunya selain mengurangi utang, kami juga akan menambah modal sehingga kuartal pertama tahun depan kami rasa ekuitas bisa kembali positif,” kata Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno.
Hingga kuartal III/2014, total utang BNBR mencapai Rp8,61 triliun yang sebagian besarnya merupakan utang jangka pendek, Rp6,5 triliun.
Adapun sepanjang periode Januari-September 2014, kinerja keuangan perseroan membaik bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan BNBR tercatat melonjak 61,77 % dari Rp2,93 triliun menjadi Rp4,74 triliun. Alhasil, perseroan bisa mencetak laba bersih senilai Rp22,57 miliar setelah pada periode yang sama tahun lalu harus merugi hingga Rp750,28 miliar.
Membaiknya kinerja keuangan tersebut ditopang oleh anak usaha perseroan non-publik seperti PT Bakrie Autoparts, PT Bakrie Building Industries, dan PT Bakrie Metal Industries.
BACA JUGA:
Pilih Topik Berita Favorit untuk Diulas Harian Bisnis Indonesia