Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekerja Melonjak, Yield US Treasury 2 Tahun Pecah Rekor

Harga US treasury turun dan mendorong imbal hasil surat utang bertenor dua tahun ke level tertinggi sejak 2011.
Ilustrasi obligasi dolar AS dan Euro.  Yield US Treasury 2 Tahun Pecah Rekor/Bisnis
Ilustrasi obligasi dolar AS dan Euro. Yield US Treasury 2 Tahun Pecah Rekor/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Harga US treasury turun dan mendorong imbal hasil surat utang bertenor dua tahun ke level tertinggi sejak 2011.

Kondisi itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) menambah lebih banyak pekerjaan pada November lalu dari perkiraan awal. Hal tersebut menggambarkan penguatan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu saat pertumbuhan global melambat.

Imbal hasil dua tahun naik tertinggi sejak Oktober setelah Departemen Tenaga Kerja menyatakan pekerja bertambah 321.000 pada November 2014.

Jumlah ini paling banyak sejak Juli 2012. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan survei Bloomberg News sebanyak 230.000.

Rerata pendapatan per jam para pekerja pada November meningkat 0,4%, naik dari 0,1% pada Oktober. Di sisi lain, Federal Reserve berencana menaikkan suku bunga pada 2015. Gary Pollack, Head of Fixed-income Trading unit Private Wealth Management di Deutsche Bank AG, mengatakan pasar tenaga kerja AS lebih kuat dari penilaian pasar.

"Hal ini membangkitkan risiko bahwa the Fed akan mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari perkiraan pasar," katanya seperti dikutip Bloomberg, Jumat, (5/12/2014).

Imbal hasil surat utang dua tahun meningkat 9 bps ke level 0,64% pada Jumat pagi waktu New York, Jumat, (5/12/2014). Imbal hasil tersebut tertinggi sejak 28 April 2011. Imbal hasil surat utang dua tahun lebih sensitif terhadap perubahan kebijakan suku bunga the Fed. Adapun, imbal hasil treasury 10 tahun meningkat 6 bps ke level 2,31%, tertinggi sejak 24 November 2014.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper