Bisnis.com, JAKARTA—Aksi profit taking atau ambil untung menjadi hal yang perlu diperhatikan para investor yang melantai di bursa saham.
Menyusul pelemahan indeks harga saham gabungan sepanjang pekan kemarin, investor masih harus mewaspadai peluang kembali terjadinya aksi profit taking minggu depan.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan belum ada katalis positif yang dapat mendorong performa indeks harga saham gabungan (IHSG).
“Tampaknya hawa profit taking masih dimungkinkan terjadi di pekan depan seiring belum adanya trigger positif, terutama dari dalam negeri,” paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Sabtu (8/11/2014).
IHSG diperkirakan bakal berada pada rentang support 4.975-4.980 dan resisten 5.024-5.105.
Saham-saham yang dipandang layak dikoleksi antara lain PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Menurut Reza, membaiknya bursa saham global belum cukup kuat mengerek pertumbuhan IHSG. Namun, dia berharap kalaupun IHSG kembali melemah maka hanya turun tipis dari posisi penutupan perdagangan pekan ini.
Seperti diketahui, kemarin IHSG ditutup di posisi 4.987,42 setelah turun 0,93% dari posisi sehari sebelumnya. Adapun selama sepekan, bursa saham lokal merosot 1,92%.