Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMBR Bakal Naikkan Harga Jual Semen Akibat Kenaikan Beban

PT Semen Baturaja Persero Tbk siap menaikkan harga jual semen pada kuartal IV/2014 seiring dengan tekanan beban yang dialami perseroan.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Semen Baturaja Persero Tbk siap menaikkan harga jual semen pada kuartal IV/2014 seiring dengan tekanan beban yang dialami perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan PT Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR) sepanjang sembilan bulan pertama yang dipublikasikan, Selasa (28/10), pendapatan perseroan tercatat Rp816,84 miliar atau tumbuh tipis 2,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp794,94 miliar.

Beban pokok penjualan meningkat cukup signifikan 21,02% menjadi Rp576,36 miliar dari Rp476,25 miliar pada periode yang sama tahun lalu membuat laba kotor perseroan ikut tertekan. Laba kotor perseroan tercatat Rp240,47 miliar atau lebih rendah dari perolehan sebelumnya Rp318,69 miliar.

Adapun laba bersih perseroan tercatat Rp220 miliar atau hanya tumbuh 8,94% dari perolehan pada periode sebelumnya Rp202,45 miliar. Meski beban terus meningkat, Sekretaris Perusahaan SMBR Zulfikri Subli optimistis laba bersih perseroan bisa mencapai target awal perseroan atau melebihi pencapaian sepanjang 2013.

Pada 2013, laba bersih perseroan tercatat Rp312,18 miliar. Sementara Bloomberg memprediksi, laba bersih perseroan bisa menyentuh angka Rp406 miliar. “Kami masih optimistis sampai target tetapi lupa berapa targetnya, kalau sampai Rp320 miliar bisa sampai,” kata Zulfikri saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/10).

Menurutnya, peningkatan beban pokok penjualan yang mencapai 21,02% ini disebabkan oleh kenaikan tarif listrik yang dilkenakan pemerintah kepada sektor industri, termasuk industri semen.

“Listrik naik bertahap selama setahun, ini sangat mempengaruhi. Kemudian juga ada bahan pokok berupa semen setengah jadi yang harganya lebih tinggi, ini cukup membuat beban kami jadi naik,” tambahnya.

Oleh sebab itu, untuk menekan beban yang terus meningkat, perseroan berencana menaikkan harga jugal semen pada kuartal IV tahun ini. Dia memperkirakan kenaikan harga sekitar 4%-5%. “Harga yang sekarang itu Rp957.500 per ton, sudah naik 4% dari tahun lalu. Rencananya ada kenaikan lagi akhir tahun mungkin 4%-5%.”

Selain faktor kenaikan beban pokok penjualan yang terus naik, langkah menaikkan harga jual semen juga dilakukan karena permintaan semen yang tumbuh pesat pada semester II/2014. Perseroan menargetkan penjualan semen tahun ini bisa mencapai 1,4 juta ton atau naik 13,82% dari realisasi tahun lalu yang sekitar 1,23 juta ton.

Bloomberg memprediksi, hingga akhir tahun pendapatan perseroan bisa mencapai Rp1,15 triliun atau turun tipis dibandingkan dengan perolehan 2013 sekitar Rp1,16 triliun. Sedangkan pada 2015, pendapatan perseroan diperkirakan bisa mencapai Rp1,28 triliun dengan laba bersih sekitar Rp499,20 miliar.

Pada sisi lain, dalam laporan keuangan SMBR disebutkan total liabilitas perseroan tercatat Rp171 miliar atau turun 30,05% dibandingkan dengan total liabilitas pada 31 Desember 2013 yang sekitar Rp244 miliar.

Penurunan liabilitas ini disebabkan adanya penurunan liabilitas imbalan kerja senilai Rp27 miliar, pelunasan tahun berjalan atas utang RDI kepada pemerintah Indonesia senilai Rp13,5 miliar dan pelunasan beban akrual jasa profesional terkait proyek cement mill dan packer pabrik Baturaja senilai Rp18,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper