Bisnis.com, JAKARTA - PT Inti Agri Resources Tbk. (IIKP) sulit mendapatkan untung akibat adanya disparitas harga yang cukup tinggi sebagai imbas maraknya ikan arowana ilegal yang beredar di pasaran.
"Kompetitor dalam penjualan ikan arawana semakin banyak, baik domestik maupun ekspor," tutur Direktur Utama IIKP Susanti Hidayat dalam laporan keuangan perseroan per 30 September yang dirilis Selasa (28/10/2014).
Dia juga mengeluhkan hambatan dalam perizinan peredaran ikan arawana sehingga proses distribusi menjadi lebih lama dan biaya yang harus dikeluarkan semakin banyak.
Di samping itu, susanti mengakui varian arawana yang dimiliki perseroan masih sedikit. Pasalnya, kemampuan produksi IIKP belum maksimal.
Hingga saat ini, perseroan hanya menjual dua varian saja, yakni arawana super red dan arawana green. Porsi lokal mendominasi dengan penjualan senilai Rp12,14 miliar, sedangkan ekspor senilai Rp4,01 miliar.
Perseroan sendiri berencana untuk menambah porsi penjualan ekspor dengan mencari pembeli dari negara-negara baru. Adapun tujuan ekspor utama perseroan tahun ini adalah China dan Jepang.
Khusus untuk pasar China, IIKP akan mengembangkan penjualan ikan arawana dengan kualitas tinggi setelah sebelumnya perseroan hanya menyasar pasar kelas menengah ke bawah dengan menjual arawana berkualitas rendah.
Adapun untuk melakukan berbagai pengembangan tersebut, IIKP tahun ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp10 miliar.