Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pekan depan diprediksi menguat seiring dengan melemahnya mata uang dolar Amerika Serikat.
Pada penutupan perdagangan Jumat, (17/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat rebound signifikan 77,33 poin atau 1,56% ke level 5.028,95.
Nilai transaksi capai Rp8,05 triliun dengan volume 5,31 miliar dan seluruh sektor menghijau. Penguatan tertinggi terjadi di sektor properti, konstuksi, dan real estate, sebesar 3,14%.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG pekan depan berpotensi menguat dibayangi dollar AS yang tertekan. Menurutnya, sentimen dari dalam negeri seperti kondisi politik tidak akan berpengaruh. Paling tidak, keputusan komposisi kabinet pemerintahan baru tidak tertunda seperti yang terjadi pada pemilihan Ketua MPR beberapa waktu lalu.
“Jadi pekan depan lebih pada faktor tekanan pada September yang mulai recovery sekarang sehingga mendorong penguatan. Selain itu juga keluarnya laporan keuangan emiten, biasanya ada pengumuman dividen juga,” kata William kepada Bisnis, Jumat (17/10) malam.
Dia memprediksi, IHSG pekan depan akan berada di level support 4.962 dan level resisten 5.176.