Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpeluang menguat lagi hari ini, Rabu (8/10/2014), dengan kombinasi turunnya tekanan dolar kuat dan meredanya kebisingan di parlemen.
“Rupiah berpeluang menguat lagi hari ini, dengan kombinasi turunnya tekanan dolar kuat dan meredanya kebisingan di parlemen,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (8/10/2014).
Terpilihnya ketua MPR, ujarnya, bisa mengurangi ketidakpastian politik. Walaupun belum sepenuhnya hilang.
“Ke depan, itu juga berarti tantangan tambahan dari kubu oposisi bagi pemerintahan baru,” kata Rangga.
Keputusan BI Rate tetap di level 7,5%, tambahnya membuat rupiah menguat tipis pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa 97/10/2014).
Rupiah, tambahnya, menguat hingga sore kemarin bersama sejumlah mata uang Asia. Dibarengi penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) serta surat utang negara (SUN).
Rangga mengatakan dolar kembali turun dini hari tadi, dengan data yang kurang memuaskan. Kredit konsumen AS di Agustus tercatat turun pertambahannya.
Komentar petinggi bank sentral AS the Fed yang meragukan pencapaian target inflasi AS, menambah faktor pelemahan indeks dolar.
Yield UST bertenor 10 tahun turun drastis 8bps sementara euro menguat tajam hingga 1.267.
“Pagi ini ditunggu data PMI non-manufaktur China. Dini hari rilis notulensi FOMC meeting bisa kembali mengubah arah dolar,” kata Rangga.