Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas (25 September 2014): Tergerus Data Penjualan Rumah AS

Harga emas di bursa Commodity Exchange (Comex) menyentuh level terendah dalam perdagangan enam bulan terakhir pada pertengahan perdagangan Kamis (25/9/2014), menyusul penguatan dolar AS akibat positifnya data penjualan rumah baru negeri itu.
Produk emas untuk investasi/Bisnis
Produk emas untuk investasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas di bursa Commodity Exchange (Comex) menyentuh level terendah dalam perdagangan enam bulan terakhir pada pertengahan perdagangan Kamis (25/9/2014), menyusul penguatan dolar AS akibat positifnya data penjualan rumah baru negeri itu.

Data Bloomberg pada pukul 12.28 WIB menunjukkan pergerakan harga komoditas tersebut menyentuh level US$1.215 per troy ounce, atau melemah 0,37%. Jika dikonversikan berdasarkan kurs tengah rupiah hari ini yang senilai Rp11.947/US$, harga emas berkisar Rp466.688/US$.

Emas Comex untuk kontrak Desember 2014 saat pembukaan hari ini sudah melemah 0,18% ke level US$1.217,3/troy ounce dibandingkan dengan penutupan pada Rabu (24/9/2014) yang terhenti di 1.219,5 dan terkoreksi 0,2%.

Lv Jie, analis Cinda Futures Co di Hang Zhou, China, mengatakan bahwa dolar AS akan terus menetukan arah harga emas.

“Ada sejumlah pendorong terhadap minat (komoditas) fisik, namun tidak cukup untuk membendung kerugian (yang sudah terjadian),” jelasny seperti dikutip Bloomberg, Kamis (25/9/2014).

Data ekonomi yang dilansir kemarin menunjukkan penjualan rumah baru di AS melejit pada Agustus 2014 dan Goldman Sachs Group Inc mengulangi prediksi bahwa harga emas akan melemah tahun ini.

Pergerakan Harga Emas Comex Kontrak Desember 2014

Waktu

Harga (US$/Troy Ounce)

Persentase

Perubahan

25/9 (12.28 WIB)

1.215

-0,37%

24/9

1.219,5

-0,2%

23/9

1.222

+0,34%

22/9

1.217,9

+0,11%

19/9

1.216,6

-0,84%

18/9

1.226,9

-0,73%

17/9

1.235,9

-0,06%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper