Bisnis.com, JAKARTA— Monex Investindo Futures mengemukakan meningkatnya aktivitas sektor manufaktur China yang dirilis hari ini, dapat dijadikan modal bagi rupiah untuk mencoba bergerak positif pada hari ini, Selasa (23/9/2014).
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan masih berkutatnya harga minyak dunia dekat level rendah dalam 8 bulan, dapat mengurangi kekhawatiran terhadap defisit neraca perdagangan dan current account Indonesia.
“Ini memberikan sentimen positif untuk rupiah,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (23/9/2014).
Dikemukakan pada grafik harian, mulai turunnya indikator Stochastic dapat memberikan kesempatan penguatan bagi rupiah. Namun, potensi penguatan rupiah terbatas dan lebih bersifat koreksi pasca tajamnya pelemahan belakangan. Sentimen pelemahan masih terjaga dengan naiknya indikator MACD dan rupiah yang diperdagangkan di atas MA 50-100-200 harian.
“Meski demikian, investor masih khawatir dengan outlook kebijakan Federal Reserve yang cukup hawkish. Hasil pertemuan Fed minggu ini telah menimbulkan persepsi bank sentral AS mungkin dapat menaikan suku bunga lebih cepat,” kata Zulfirman.
Berikut berita data manufaktur China yang dirilis hari ini:
MANUFAKTUR CHINA: Lebih Tinggi dari Perkiraan Indeks ke 50,5