Bisnis.com, JAKARTA— Harga tembaga melemah bersama minyak mentah, sedangkan nilai tukar Australia dan Selandia baru mendekati level terendah dalam kurun setidaknya lima bulan setelah data pabrik dan penjualan ritel menurunkan kinerja ekonomi China.
Kontrak tembaga di pasar komoditas melemah 0,8% menjadi US$3,0830 per pound pukul 08:51 waktu Tokyo atau pukul 06:51 WIB. Sedangkan harga minyak di New York danLondon turun sedikitnya 0,9% setelah Brent terus melemah dari level terendah dalam dua tahun.
Sementara itu, harga perak dan platinum melemah sedikitnya 0,3% sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (15/9/2014).
Produk industri di China selama Agustus merosot ke level terendah sejak terjadi krisis keuangan global. Data penjualan ritel dan investasi sebagaimana dilaporkan pada 13 September juga moderat.
Flemming J. Nielsen, analis senior pada Copenhagen at Danske Bank A/S menulis kepada kliennya bahwa risiko pemerintah China akan gagal mencapai target pertumbuhan 7,5% untuk tahun 2014 cenderung gagal.