Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PINS Beli Saham Tiphone Rp876,7 Miliar

PT Pins Indonesia telah menutup perjanjian jual beli sebanyak 1,1 miliar lembar saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. dari Boquete Group SA, Interventures Capital Pte. Ltd., PT Sinarmas Asset Management, dan Top Dollar Investment Limited senilai Rp876,7 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pins Indonesia telah menutup perjanjian jual beli sebanyak 1,1 miliar lembar saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. dari Boquete Group SA, Interventures Capital Pte. Ltd., PT Sinarmas Asset Management, dan Top Dollar Investment Limited senilai Rp876,7 miliar.

Mustapa Wangsaatmadja, Direktur Utama PINS Indonesia, menjelaskan akan menambah kepemilikan saham di emiten berkode saham TELE itu hingga 25%. Aksi ini, lanjutnya, dilakukan untuk memperluas distribusi perangkat mobile.

"Maksimal akan kami tambah hingga 25% untuk saat ini. Ke depannya, kami belum ada rencana untuk menambah lagi," ujarnya, Senin (15/9/2014).

Selain itu, PINS juga akan melakukan eksekusi atas penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 638 juta lembar saham TELE dengan nilai pelaksanaan Rp812,2 per saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp518,2 miliar.

Semuel Kurniawan, Sekretaris Perusahaan Tiphone, mengatakan sejak transaksi tersebut efektif, maka PINS akan memiliki 1,7 miliar saham TELE atau setara 25% dari seluruh modal yang telah disetor dalam perseroan.

Tiphone Mobile akan melepas 10% saham lewat mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) pada 18 September 2014. Perseroan berencana menerbitkan 638,05 juta saham.

Saham yang akan dikeluarkan merupakan saham baru dari simpanan sebanyak 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh oleh perseoan. Harga pelaksanaan Rp812,22 per saham. Dengan begitu, TELE berpotensi meraup dana Rp518,2 miliar.

Adapun, pelaksanaan private placement  digelar pada 18 September 2014 dan pemberitahuan hasil pada 22 September 2014. Dalam aksi korporasi ini, PINS bertindak sebagai stand-by buyer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper