Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan penguatan dolar berpeluang mengembalikan tekanan pelemahan terhadap mata uang Asia, termasuk rupiah.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan buruknya angka sentix investor confidence Zona Euro, serta tingginya permintaan aset safe-haven, menjaga tren penguatan indeks dolar hingga dini hari ini.
Seperti diketahui saat BPS kemarin mengumumkan data neraca perdagangan Juni 2014 yang defisit, rupiah tetap bergerak menguat ke Rp11.760 per dolar AS.
"Setelah melemah tajam pada Jumat lalu, rupiah menguat sejak pembukaan Senin pagi. Kenyataan neraca perdagangan Juni kembali defisit sama sekali tidak memicu pelemahan rupiah," kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (5/8/2014).
Rupiah, ujarnya, menguat bersama mata uang lain di pasar Asia hingga Senin sore.
Namun, tambahnya, penguatan dolar berpeluang mengembalikan tekanan pelemahan terhadap mata uang Asia, termasuk di dalamnya adalah rupiah.
"Data PDB kuartal II/201414 ditunggu, dan diperkirakan kembali melambat ke 5,15% YoY. Data PMI non-manufaktur China ditunggu pagi ini," kata Rangga.