Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar dolar AS mencetak penguatan bulanan terbesarnya terhadap euro sejak Februari tahun lalu.
Hal itu terjadi seiring dengan adanya tanda-tanda penguatan ekonomi, mendorong prediksi para trader terhadap tingkat bunga yang lebih tinggi.
Dolar AS ditransaksikan menguat terhadap 15 dari 16 mata uang pesaingnya setelah data PDB AS pada Juli dirilis, dan indeks keyakninan konsumen meningkat.
“Gelombang telah berubah di pasar setelah dirilisnya data PDB, dan yield obligasi AS jangka panjang kembali menguat, meningkatkan momentum pembelian dolar AS,” ujar Naohiro Nomoto, Associate untuk Foreign-Exchange Trading Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (31/7/2014).
Dolar AS sedikit berubah ke level US$1,3397 per euro pada pukul 11.20 waktu Tokyo atau pukul 09.20 WIB, menguat 2,1% dalam sebulan ini.