Bisnis.com, JAKARTA — Pelemahan IHSG terpantau semakin dalam di atas 2% setelah adanya pernyataan Prabowo Subianto yang mundur dari proses Pilpres 2014, sebelum dirilisnya hasil resmi perhitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berdasarkan pantauan Bisnis, indeks pagi ini sempat dibuka naik kencang 0,79% ke level 5.141,96 Namun, hal itu tidak bertahan lama. Indeks berbalik arah dan terus bergerak negatif pada pukul 10.04 WIB.
Saat ini, bahkan pelemahan indeks sudah anjlok 2,17% ke 5.015,89 pada pukul 14.54 WIB. Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.014,01-5.155,03.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan pelemahan IHSG di awal perdagangan itu masih merupakan hal wajar setelah indeks naik pesat dalam dua hari sebelumnya sebesar 1,1%.
“Menjelang pengumuman KPU terkait hasil pilpres, investor melihat situasinya sudah mendekati ekspektasi mereka, sehingga mereka melakukan profit taking setelah melakukan pembelian di hari-hari sebelumnya. Penurunan di kisaran 0,5%-0,6% itu masih wajar,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/7/2014).
Namun, pelemahan indeks semakin dalam setelah adanya pernyataan dari Prabowo Subianto yang mundur dari proses Pilpres 2014 karena menilai banyak kejanggalan dan kecurangan dalam proses tersebut.
Meskipun dia tetap mengingatkan para pendukungnya untuk bersikap tenang, Reza menilai pernyataan tersebut secara halus menghimbau para pendukung untuk menolak hasil KPU. Dan kedepannya, hal ini bisa menghambat proses pemerintahan selanjutnya.
Menurutnya, jika pasangan Prabowo-Hatta tidak menerima hasil pilpres maka bisa mengajukan keberatan setelah dirilisnya hasil resmi dari KPU.
“Ini menunjukkan pihaknya tidak siap menerima hasil pilpres. Pernyataan ini membuat kondisi menjadi berantakan dan menambah tekanan terhadap indeks,” jelasnya.
Dia menilai investor akan mengambil posisi wait and see terhadap proses politik selanjutnya. Indeks diperkirakan terus tertekan hingga akhir perdagangan, dan diprediksi indeks berada pada kisaran 5.015-5.025.
“Jika kondisi politik terus memanas, indeks bisa saja tinggalkan level 5.000, tetapi belum untuk hari ini,” ungkapnya.