Bisnis.com, JAKARTA- Laju nilai tukar rupiah tercatat melemah sepanjang pekan ini.
Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan jelang pidato The Fed, laju dolar AS mengalami kenaikan di awal pekan dan membuat laju yen harus tersungkur.
“Rupiah pun terpengaruh negatif dengan pelemahan yen tersebut,” kata Reza dalam risetnya.
Di sisi lain, ujarnya, pelemahan yen dipicu rapat BoJ yang mengindikasikan masih akan berlangsungnya program stimulus.
Dari dalam negeri, belum adanya sentimen positif membuat pelaku pasar lebih memilih menjauhi pasar. Apalagi masih adanya masalah dengan dualisme klaim kemenangan
Reza mengatakan Pilpres membuat bertambahnya risiko ketidakpastian. Laju rupiah kian dijauhi pelaku pasar dimana terus menunjukkan penurunan.
Masih adanya wait & see terhadap kondisi politik pasca Pilpres yang berujung pada adanya risiko ketidakpastian baru, membuat laju rupiah kian ditinggalkan.
“Apalagi setelah The Fed menyampaikan testimoninya bahwa akan tetap fokus menjaga ekonomi AS sehingga percepatan penarikan stimulus dapat sesegera mungkin dilakukan,” ujar Reza.
Dari dalam negeri, ujarnya, sepertinya pelaku pasar valas masih menunggu keputusan final akan Pilpres sehingga lebih memilih untuk menjauh dari pasar.
Berbeda dengan laju IHSG yang terpeleset ke zona merah, laju rupiah sempat mulai bergerak positif meski laju dolar AS masih terapresiasi seiring masih adanya imbas testimoni The Fed.
Tampaknya pelaku pasar mencoba mengesampingkan sentimen negatif jelang keputusan final KPU minggu depan, dan lebih melihat kepada potensi inflasi sepanjang bulan puasa ini.
Tidak banyaknya ditemukan laporan mengenai lonjakan harga di beberapa kawasan direspons positif, karena diasumsikan tidak akan terjadi lonjakan inflasi.
Di sisi lain, menguatnya yuan terhadap dolar AS mampu dimanfaatkan rupiah untuk ikut terapresiasi.
"Namun imbas tertembaknya pesawat Malaysia Airlines di perbatasan Ukraina dan Rusia memberikan sentimen negatif bagi pergerakan mata uang emerging market, termasuk rupiah," kata Reza.