Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan ekonomi China yang di atas ekpektasi diperkirakan bisa meredakan tekanan yang dialami rupiah.
“PDB China yang melebihi harapan bisa meredakan tekanan terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (16/4/2014).
Rangga mengatakan hasil dari testimoni Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve Janet Yellen hari ke dua malam ini, juga ditunggu pasar uang.
Pada hari pertama testimoni Yellen di depan kongres AS, ujarnya, pasar dikejutkan dengan pernyataan Fed Rate dapat naik lebih cepat dari yang diperkirakan.
Meski kenaikan Fed Rate wajib didahului oleh perbaikan lebih drastis pada kualitas penyerapan tenaga kerja.
Seperti diketahui hari ini rilis menyatakan pertumbuhan ekonomi China 7,5% antara April dan Juni 2014 dari tahun sebelumnya atau sedikit di atas ekspektasi, dan melaju lebih cepat dari pertumbuhan 7,4% selama triwulan pertama.
Produktivitas manufaktur naik 9,2% selama Juni dari tahun lalu. Angka itu juga di atas perkiraan sebesar 9,0%. Sedangkan penjualan ritel naik 12,4% selama Juni dibandingkan tahun sebelumnya atau sesuai dengan prediksi (Bisnis, 16 Juli 2014).