Bisnis.com, SINGAPURA—Harga kakao melambung ke level tertinggi dalam tiga tahun setelah konsumsi coklat di Asia meningkat pesat.
Managing Director Olam International Gerard Manley mengungkapkan bahwa konsumsi di Asia telah menjadi semacam pemicu kekurangan pasokan dan kenaikan harga.
Pertumbuhan permintaan di Asia sendiri telah memberikan kontribusi terhadap reli kakao, bahan utama coklat yang menyentuh harga tertinggi sejak Agustus 2011.
Sementara itu, meningkatnya konsumsi di negara berkembang seperti India dan China juga mampu memacu adanya defisit yang makin meluas. Hardman & Co. memperkirakan defisit kakao global bisa mencapai 1 juta metrik ton pada 2020.
Juergen Steinemann, CEO Barry Callebaut mengatakan bahwa kakao menuju ke arah defisit. “Dalam jangka panjang, kelangkaan kakao berkualitas merupakan masalah serius,” ujarnya.
Pada perdagangan Selasa (15/7/2014), harga kakao untuk pengiriman September menguat US$20 atau 0,65% ke level US$3.103 per tonne.
